Rabu, 05 November 2014

Rahasia Besar Sepasang Kakek Nenek

Rahasia Besar Sepasang Kakek Nenek


Pagi itu, di hari ulang tahun pernikahan yang entah untuk ke-berapa kalinya, sepasang suami istri yang sudah berusia lanjut saling bercerita. 

“Mama, telah tiga puluh lima tahun kita hidup bersama. Telah banyak suka maupun duka kita hadapi bersama. Papa ingin mengungkapkan satu rahasia yang telah papa simpan selama kita hidup bersama. Papa ingin Mama mengetahuinya sebelum ajal menjemput kita.”

“Sama, Pa. Mama pun ingin membuka suatu rahasia yang telah mama simpan sejak menjadi istrimu. Suatu rahasia yang sebenarnya tak begitu penting untuk papa, tapi …mama ingin Papa mengetahuinya sebelum kita terpisah oleh Tuhan.”

“Mama ingat nggak saat papa dapat sedikit rezeki ketika kita masih hidup susah dulu? Saat itu kita sedang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Untuk makan yang layak sehari sekali saja kita tak sanggup. Waktu itu papa belikan sebungkus nasi putih dan seekor ikan kembung. Kita bagi nasi dan ikan menjadi dua bagian. Untuk Mama, papa pilihkan bagian ekor ikan. Karena papa pikir, Mama suka dengan bagian ekor yang memang tulangnya lebih sedikit. Papa ingin memberikan yang terbaik untuk mama” begitu awal kisah sang suami.

“Ingat Pa, mama ingat selalu kejadian itu. Dan mama dengan rela hati menyerahkan bagian kepala ikan untuk Papa. Karena mama tahu, Papa sangat menyukai kepala ikan. Mama ingat, Papa pernah mengatakan, sebagai kepala keluarga, Papa harus menyantap bagian kepala, agar dapat memimpin istri dan anak-anak” Sang istri menimpali pernyataan si suami. Aku tak pernah mendengar pepatah seperti ini, jadi sebagai kepala keluarga yang memimpin anak istri harus makan bagian kepala?

Lanjut lagi si suami berkata “Tahukah Mama, papa sering mengatakan bahwa papa sering mendapatkan makan siang di luar ditraktir teman, jadi saat malam sisa makanan siang masih ada dalam perut. Makanya saat makan malam bersama mama, papa hanya mengambil bagian yang lebih sedikit?”

“ Mama simpan semua peristiwa itu, pa. Tak ada yang terbuang sedikitpun dalam ingatan mama. Ingatkah Papa, mama selalu merasa sudah kenyang setiap makan malam kita. Mama tak sanggup menghabiskan jatah mama yang papa bawakan”

“Tentu saja ingat Ma, papa ingat semuanya. Hal lain boleh papa lupa, tapi tentang Mama dan kebiasaan mama tak ada yang hilang dalam ingatan papa. Kau wanita istimewa bagiku, Istriku. Wanita yang tabah menjalani kehidupan sulit bersama papa. Padahal Mama bisa saja mendapatkan yang lebih dari papa” ungkap sang suami dengan suara bergetar.

“Saat ini waktu yang tepat untuk papa mengatakan semua kebenaran ini ma. Nyatanya, papa lebih menyukai bagian ekor ikan. Papa juga tidak pernah ditraktir teman waktu makan siang. Papa dustai Mama, karena papa ingin Mama mendapatkan makanan yang terbaik dari yang kita punya. Bagi papa, Mama adalah segalanya”

Sang istri dengan suara yang seolah menahan haru,
“Terima kasih, Pa. Terima kasih atas cinta kasih dan perhatian Papa selama kita hidup bersama. Mama bahagia mendampingi Papa sampai saat ini. Kini giliran mama menyampaikan rahasia besar mama yang tersimpan rapi selama ini. Sebetulnya, mama lebih menyukai kepala ikan dari pada bagian ekor, Pa. Mama mengalah karena mama pikir Papa menyukainya. Dan tahukah Papa, mama menahan lapar waktu malam. Mama selalu katakan tak kuat makan banyak, karena mama ingin menyisakan bagian mama untuk Papa. Sebab mama tahu, Papa membutuhkan energi lebih besar untuk bekerja keras esok harinya.” ternyata pasangan ini saling mengalah demi orang yang dicintainya.

Jemari sang suami yang keriput sedang membelai rambut si istri yang sudah memutih semua. Sedang jemari si istri, membelai wajah keriput sang suami dengan pandangan yang penuh cinta.

Gimana, Sobat? sudah dapat pelajarannya?

 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Apa yang kita pikirkan yang terbaik untuk  pasangan kita, belum tentu yang terbaik pula untuknya. Bagaimana pun sebuah keterusterangan diperlukan untuk saling memahami.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Cinta adalah dorongan yang lebih kuat daripada apapun. Cinta tidak kasat mata, tidak dapat dilihat atau diukur. Tetapi cukup kuat untuk mengubah anda dalam sekejap, dan menawarkan kepada anda lebih banyak kebahagiaan daripada benda apapun yang mungkin dapat anda miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar