Seorang laki-laki Mesir, doktor pada salah satu universitas
di Mesir, dan pengetahuan agamanya pun cukup baik, melakukan perjalanan
ke salah satu negeri di Eropa, yaitu Britania untuk berobat.
Dokter-dokter di sana pun mulai memeriksanya. Mereka berkata, “Penyakit
Anda sangat parah, dan jantung Anda pun lemah. Anda harus menjalani
operasi yang sangat beresiko yang bisa jadi Anda masih hidup atau pun
tidak setelahnya.”
Laki-laki Mesir itu berkata, “Saya akan menemui anak-anak
saya dulu, kemudian mengembalikan semua amanah yang dititipkan ke saya
kepada para pemiliknya, lalu bersiap-siap, setelah itu barulah saya akan
kembali menemui kalian.”
Dokter-dokter itu berkata, “Jangan sampai Anda terlambat karena kondisi Anda sudah sangat kritis.”
Maka laki-laki Mesir itu pun kembali ke negerinya, lalu duduk berkumpul bersama dengan anak-anaknya.
Mulailah laki-laki itu mengingatkan tentang kesabaran kepada
anak-anaknya, karena bisa jadi dia tidak akan kembali lagi. Dia menemui
orang-orang yang dikehendakinya, lalu mengucapkan salam kepadanya. Dia
pun bersiap-siap untuk menyambut perjumpaan dengan Allah ‘Azza wa Jalla.
Laki-laki itu berkata, “Aku menemui seorang sahabat di salah
satu perkantoran untuk mengucapkan salam kepadanya.
Di samping kantor
itu ada seorang pedagang daging, maka aku menunggu sambil duduk di samping penjual daging.
Tiba-tiba aku melihat seorang wanita tua yang di tangannya terdapat
sebuah kantongan. Rupanya wanita tua itu menggunakannya untuk
mengumpulkan tulang-tulang, lemak, dan daging yang jatuh ke tanah dan
bercampur sampah. Maka aku berkata kepada temanku, “Tunggu sebentar!”
Aku segera mendatangi wanita tua itu dan terhenyak melihat keadaannya.
Aku bertanya kepadanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?” Wanita tua itu
menjawab, “Wahai saudaraku, saya punya lima orang anak perempuan yang
masih kecil-kecil. Tidak seorang pun yang menafkahi mereka. Dan telah
cukup setahun lamanya anak-anak saya itu tidak mencicipi sepotong daging
pun. Saya sudah sangat senang, kalau pun mereka tidak memakan
dagingnya, cukuplah jika mereka bisa mencium baunya.”
Laki-laki itu melanjutkan kisahnya, “Saya betul-betul
menangis melihat kondisinya, lalu aku mengajaknya menemui pedagang
daging itu. Maka aku katakan kepadanya, “Wahai Fulan! Jika wanita ini
mendatangimu, maka berikan kepadanya daging apa pun yang dia inginkan.
Dan saya yang akan melunasi semua tagihannya setiap pekan.”
Wanita itu berkata, “Tidak! Tidak! Kami tidak menginginkan
apa-apa.” Aku berkata kepadanya, “Demi Allah, datanglah setiap pekan dan
ambillah daging apa saja yang Anda inginkan. Wanita itu berkata,
“Kebutuhan saya hanya sekilo.” Laki-laki itu berkata, “Tidak, bahkan
saya akan menambahnya untuk Anda dua kilogram.” Kemudian aku membayar
harganya untuk setahun penuh.
Ketika aku menyerahkan harga daging itu, wanita itu pun mendoakanku sambil menangis.
Tiba-tiba aku merasa sangat bergairah dan semangatku kembali
memuncak. Kemudian aku kembali ke rumah dalam keadaan diliputi
kebahagiaan. Aku telah melakukan sebuah amal shaleh yang membuatku
bahagia karenanya.
Ketika aku masuk ke dalam rumah, aku disambut puteriku sambil bertanya sedikit heran, “Wahai Ayah! Sepertinyadi wajahmu ada yang berubah, Ayah nampak sangat bahagia hari ini.” Lalu ia pun menceritakan kisahnya kepada puterinya tersebut.
Lelaki mesir itu melanjutkan, “Ketika aku menceritakan kisah
yang barusa saja aku alami, puteriku pun tak kuasa menahan tangisnya.
Puteriku adalah seorang yang baik dan cerdas, dia berkata kepadaku,
“Wahai Ayah, aku memohon kepada Allah untuk menyembuhkanmu dari sakitmu
sebagaimana engkau telah membantu wanita itu.”
Kemudian aku kembali ke dokter-dokter yang dulu memeriksaku
untuk melakukan operasi. Seorang dokter berkata kepadaku dengan nada
sedikit kesal, “Di mana Anda berobat selama ini?”
Aku menjawab, “Maksud Anda?”
“Kemana Anda pergi dan di rumah sakit mana Anda berobat?”
Tanyanya lagi. “Demi Allah, saya tidak pergi ke rumah sakit mana pun.
saya hanya menemui anak-anak saya, setelah itu kembali ke sini,”
jelasku.
Dokter itu kembali berkata, “Anda berdusta, jantung Anda tidak ada masalah sama sekali.”
“Apa yang Anda katakan, Dok!?” Tanyaku keheranan.
“Saya katakan kepada Anda bahwa jantung Anda sehat, tidak ada
gangguan sama sekali. Bisa jadi laki-laki yang dulu pernah datang itu
bukan Anda, atau itu adalah Anda tapi Anda telah berobat ke rumah sakit
lain. Maka saya mohon kepada Anda untuk memberikan kepada saya obat itu,
dan apa saja yang telah Anda gunakan,” ujarnya tegas.
Aku katakan kepadanya, “Demi Allah, saya sama sekali tidak
menggunakan obat apa pun, kecuali doa seorang wanita tua dan puteri saya
yang shalehah.”
`~~~~~~~~~~~~~`
(وما تقدموا لأنفسكم من خير تجدوه عند الله هو خيرا وأعظم أجرا
“Dan kebaikan apa saja
yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di
sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar
pahalanya.”
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam,
داووا مرضاكم بالصدقات
“Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar